Suweg, Namanya Ndeso Tapi Bisa Mengobati Penyakit Mematikan


Pernah mendengar Suweg? Kamu yang hidup di era gadget tentu akan asing dengan nama jenis umbi-umbian ini. Namanya memang terkesan ndeso. Tapi tanaman umbi-umbian yang masih dalam anggota marga Amorphophallus dan masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa ini kaya manfaat.
Umbi Suweg bisa dimakan sebagai pengganti nasi. Suweg biasanya tumbuh di bawah naungan.Ketika musim kemarau, batang dan bunga Suweg tidak nampak di atas tanah. Untuk mengambilnya, petani akan menggalinya dengan cangkul.
Untuk memmanfaatkanya, setelah diambil dari dalam tanah Suweg dibersihkan lalu dikupas. Setelah bersih Anda tinggal membelahnya. Lalu tinggal mengukus. Agar rasanya lebih nikmat bisa ditabur garam. Setelah masak, Sugew tak ubahnya seperti nasi dengan rasa yang nikmat.
Nama lain dari Suweg adalah porang. Nama-nama dalam bahasa lain: elephant foot yam atau stink lily (bahasa Inggris), teve (bahasa Tonga), jimmikand, suran, chenna, ol (bahasa Bengal), serta oluo (bahasa Odia). Suweg adalah tanaman asli Asia Tenggara dan tumbuh di hutan-hutan kawasan Malesia, Filipina, serta India tropik (bagian selatan).
Apakah manfaat suweg? Dalam laman baltyra.com, disebutkan bahwa Suweg memiliki manfaat yang banyak. Suweg mampu menghasilkan karbohidrat dan tingkatan panen tinggi. Umbinya besar mencapai 5 kg, cita rasanya netral sehingga mudah dipadu padankan dengan beragam bahan sebagai bahan baku kue tradisional dan modern.
Suweg dapat digunakan sebagai bahan lem, agar-agar, mie, tahu, kosmetik dan roti. Tepung suweg dapat dipakai sebagai pangan fungsional yang bermanfaat untuk menekan peningkatkan kadar glukos darah sekaligus mengurangi kadar kolesterol serum darah yaitu makanan yang memiliki indeks glikemik rendah dan memiliki sifat fungsional hipoglikemik dan hipokolesterolemik.
Suweg sebagai serat pangan dalam jumlah tinggi akan memberi pertahanan pada manusia terhadap timbulnya berbagai penyakit seperti kanker usus besar, divertikular, kardiovaskular, kegemukan, kolesterol tinggi dalam darah dan kencing manis. Di Filipina umbi suweg sering ditepungkan mengganti kedudukan terigu dan biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan roti. Di Jepang, umbi-umbian sekerabat suweg telah banyak dimanfaatkan untuk bahan pangan, misalnya bahan pembuatan mie instan.

Suweg memiliki kandungan gizi tinggi. Adapun kandungan gizi dari 100 gram suweg adalah :
69 Kalori
Protein 1,0 gr
Lemak 0,1 gr
Karbohidrat 15,7 gr
Kalsium 62 mg
Fosfor 41 mg
Besi 4,2 mg
Vitamin B1 0,07 mg
Air 82 gr
Bagian yang dapat Dimakan 86 %
Peneliti teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor, Didah Nur Fari, di majalah Gatra, mengungkapkan bahwa suweg ternyata memiliki kadar serat tinggi, tapi rendah gula. Ubian ini bisa menjadi alternatif murah pengganti nasi bagi penderita diabetes.
Ia meneliti manfaat suweg sejak tahun 2005. Didah menemukan kandungan karbohidrat suweg mencapai 18%-21%, dengan kadar serat mencapai 15,09%. Kandungan proteinnya setelah dijadikan tepung juga meningkat menjadi 11,67%. Kadar serat yang tinggi itulah yang membuat suweg memiliki kandungan gula yang rendah. Didah berharap bisa melanjutkan penelitian ini untuk mengembangkan suweg menjadi makanan alternatif bagi penderita diabetes.
Soal manfaat suweg bagi penderita diabetes ini dibenarkan pakar obat tradisional pada Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Prof. Suwijiyo Pramono. "Ini tidak seperti nasi yang berubah menjadi kalori, yang kemudian menjadi glukosa atau gula," ujarnya.