Rombak Logikamu yang “Lebih Baik Pemimpin Kafir Baik Ketimbang Muslim Berakhlak Jelek”



Nggak di mana-mana masih ada yang berpikiran, “Lebih baik pemimpin kafir yang berbudi baik ketimbang pemimpin muslim yang berakhlak jelek”. Kadang-kadang logika seperti ini seperti tidak punya logika.
Why, Bro?
Ok, ini kesalahan logika pernyataan di atas, menurut saya:
1. Beda antara akhlak dengan iman.
Jadi tidak bisa dibandingkan antara muslim berakhlak buruk dengan kafir berakhlak baik.
2. Muslim dan kafir itu kata yang membedakan antara satu golongan dengan golongan lain. Bukan individu dengan individu lain.
Akhlak menjelaskan sifat individu. Tidak bisa kita melekatkan sifat satu individu menjadi sifat satu golongan. Itu namanya generalisasi. Contoh, kalau ada seorang WNI mencopet, apa bisa dikatakan seluruh WNI itu copet? Kan nggak.
3. Di sistem pemerintahan kita, tidak terikat hanya oleh kebaikan satu orang pemimpin saja.
Dok: Inilah
Banyak badan lain yang terlibat, banyak pihak lain yang berkepentingan. Sebaik-baiknya seorang pemimpin, tidak otomatis kualitas bangsa kita meningkat. Contoh terbaik? Presiden BJ Habibie…
So, hanya karena satu dua pemimpin non muslim baik, hanya karena satu dua pemimpin muslim nggak baik, apa bisa kamu buat pernyataan seperti di atas? BIG NO!