Tahukah Kamu? Meski Jadi Pebalap F1 Rio Haryanto Tetap Rajin Tahajud dan Baca Yasin



Apa kabar Rio Haryanto? Pebalap asal Indonesia berdarah Cina-Jawa Solo, kini sedang sibuk melakoni berbagai agena terbait dengan kariernya di dunia balap kelas dunia, Formula 1.
Seusai melakoni balapan kedua di Bahrain, ia sempat kembali ke Indonesia untuk menyapa penggemar dan orang-orang yang selama ini mendukungnya.
Anak muda Indonesia ini, akhirnya bisa bergabung dengan tim Formula 1, asal Inggris, Manor Racing, setelah melewati banyak rintangan.
Namun, pemuda berkulit putih murah senyum ini selalu terlihat tenang dan kata-kata yang meluncur dari bibirnya selalu bernada positif. Bahkan, setelah ia mengemudikan mobil jet darat ini pun, kata-kata syukur tak pernah hilang.
Bagaimana seh sisi religus Rio Haryanto, yang oleh kebanyakan orang menyebutnya sebagai pembalap shaleh?
Anggapan itu benar adanya. Dikutip dari laman yusufmansur.com, putra pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati ini, ternyata rajin salat tahajud, selain menunaikan salat wajib lima waktu.
Dan kamu semakin tak percaya, karena ia juga rajin membaca Al Quran. Di antara surat yang kerap ia baca adalah surat Yasin dan surat Al-Baqarah. Kebiasaan itu dilakukannya sebelum memacu adrenalin di arena balap.
Bahkan dibagian kanan kokpit mobilnya tertempel kertas berisi penggalan surat Al-Baqarah ayat 255 (ayat kursi).
Apa sih yang menjadi alasan Rio melakukan itu? Rio menjalani ritual itu hanya ingin supaya dirinya menjadi lebih dekat kepada Allah.
Ketika laju kendaraan bergerak secepat kilat di lintasan balap, sesungguhnya di sanalah sedang batas antara hidup dan kematian. Degup jantungnya pasti berdekat kencang, sekencang laju mobil yang dikemudikannya. Itulah sebebnya, ia ingin merasa lebih mendekat kepada Allah. Ia juga menyakini dengan membaca ayat Kursi sekaligus membawanya akan membantunya diselimut oleh jiwa yang tenang.
“Dengan membacanya membuat saya lebih merasa tenang saat tampil sekaligus saya ingin selalu ingat kepada Allah,” katanya.
Rio adalah seorang muslim yang taat. Ia juga dikenal memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi. Pria usia 23 tahun ini ternyata mempunyai Pondok Pesantren dan panti asuhan yang terletak di Solo, Jawa Tengah.
“Sejak tahun 2003 lalu, kakeku punya lahan di Solo. Awalnya untuk membangun masjid, kemudian ada ide untuk mendirikan pondok pesantren dan panti asuhan,” tutur Rio saat menjadi bintang tamu di salah satu stasiun televise swasta.
Prestasinya sangat luar biasa. Rio tetap tak berubah dan tetap santun. Rio pun berharap agar generasi muda berani untuk bercita-cita. “Keinginan itu bisa menjadi dasar untuk berusaha agar bisa terwujud, kuncinya disiplin, pantang menyerah, dan selalu ingat kepada Allah dan keluarga,” katanya. (dia)