Seorang pria Muslim 50 tahun dipukuli sampai mati atas tuduhan ia makan daging sapi. Hal ini dipicu bahwa memakan sapi adalah hal yang tabu di India, sebuah negara yang mayoritas pemeluk Hindu ini.
Mohammad Akhlaq diseret dari rumahnya di pinggiran ibukota dan diserang oleh sekitar 100 orang pada hari Senin malam, seperti laporan seorang polisi kepada AFP yang dilansir telegraph.co.uk.
"Ketika tim kami mencapai tempat kerumunan, itu ada di luar rumahnya. Mereka (polisi) berhasil menyelamatkan dia dan membawanya ke rumah sakit, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan," kata inspektur polisi senior Kiran S.
Polisi India mengatakan, Rabu, mereka telah menangkap enam orang dan "mengerahkan personel tambahan untuk mencegah dampak lebih lanjut".
Anak korban, 22 tahun itu juga terluka parah dalam serangan itu dan berada dalam perawatan intensif di rumah sakit terdekat.
Membunuh sapi dilarang di banyak daerah di India, sebuah negara mayoritas Hindu yang juga memiliki cukup besar penganut Muslim, Kristen dan minoritas Budha ini.
Pada bulan Maret, negara bagian Maharashtra menguatkan larangan untuk membuat bahkan memiliki daging sapi ilegal, langkah ini dilihat oleh kaum minoritas agama sebagai tanda pertumbuhan kekuatan garis keras Hindu sejak kekuasaan perdana menteri nasionalis Narendra Modi.
Rumor bahwa keluarga Mohammad Akhlaq makan daging sapi dimulai ketika anak sapi dilaporkan hilang di desa Dadri, 22 mil dari New Delhi.
"Pengumuman tentang keluarga ini mengkonsumsi daging sapi dibuat di sebuah kuil, setelah massa turun di rumah pria itu," kata Kiran.
Laporan dari The Indian Express, putri korban, Sajida mengatakan keluarga memiliki kambing di lemari es dan tidak daging sapi.
"Mereka menuduh kami menyimpan daging sapi, mendobrak pintu dan mulai memukuli ayah dan kakak saya. Ayah saya diseret luar dan dipukuli dengan batu bata," katanya. (tribunnews)