Perempuan Ini Ditolak Naik Taksi karena Pakai Jilbab



Seorang perempuan bernama Qyshia, melampiaskan kekesalannya lewat media sosial Facebook, usai ditolak oleh sopir Uber, jaringan taksi eksklusifSingapura, tengah pekan lalu.
Lewat akunnya, Qyshia Santoz, perempuan muda ini memaparkan bahwa pesanannya ditolak setelah sopir taksi itu melihat penampilannya.
"Ini Singapura, negara modern, dan ini sudah tahun 2015, sudah 50 tahun sejak merdeka. Saya sungguh tidak menyangka, ternyata, masih ada rasisme yang konyol begini," katanya seperti dikutip Coconut Singapore.
Qyshia menyebut, awalnya ia memesan taksi melalui koneksi internet. Operator menghubungkannya dengan seorang sopir taksi yang pada saat itu berada dekat dengan lokasi penjemputannya, yakni Cathay Cineleisure Orchard, sebuah mal di kawasan 8 Grange Road.
Ia sudah sempat berkomunikasi dengan sopir tersebut, yang disebutnya bernama Kai Jin. Sopir ini mengatakan, ia mengendarai sedan Mitsubitshi Lancer berwarna hitam.
"Tak berselang lama, saya melihat Uber yang dimaksud mendekat, namun kemudian tidak berhenti. Saya melambaikan tangan, tapi mobilnya tetap tidak berhenti," kata Qyshia.Merasa heran, Qyshia mencoba berkomunikasi kembali dengan sopir tersebut dan saat itulah ia mendapatkan jawaban mengejutkan.
"Dia bertanya apakah saya perempuan yang mengenakan hijab putih dan berpakaian hitam. Ketika saya membenarkan, dia bilang bahwa dia tidak mengangkut penumpang semacam saya," ucap Qysha.
"Waktu saya masih terpelongo, datang pesan dari operator Uber, yang menyatakan bahwa pesanan saya ditolak (secara pribadi?) oleh sopir dan mereka akan mencarikan mobil yang lain. Tapi saya sudah terlanjur merasa terkejut, dan kesal. Saya memutuskan untuk tidak mengkonfirmasi pesan terakhir ini," kata Qyshia.
Tulisan berikut screenshot percakapan antara dirinya dan sopir Uber yang diunggah Qyshia ke Facebook, dengan cepat menyebar dan menjadi topik percakapan hangat di Singapura.