Kisah nyata seorang pengantin meninggal di sujud terakhirnya. Kisah ini di ceritakan oleh seorang ulama Islam Arab Saudi bernama Syaikh Abdul Muhsin Al-Ahmad. Kisah mengharukan ini mampu membuat jutaan orang tersentuh hatinya.
Seorang pengantin yang tinggal di Abha, Provinsi Asir, Arab Saudi. Syaikh Abdul Muhsin Al-Ahmad menceritakan kisah wanita sholehah itu. Seorang wanita yang taat akan agama, memprioritaskan ketaqwaan kepada Tuhannya. Dalam kondisi apapun tidak pernah meninggalkan kwajiban shalat lima waktu. Ia selalu menjaga shalatnya dengan tepat waktu. Meskipun harus menentang ibu kandungnya. Ia tetap berkekeh untuk segera melaksanakan shalat.
Syaikh Abdul Muhsin Al-Ahmad bercerita:
“setelah selesai shalat maghrib sang pengantin berhias, ia mengenakan gaun pengantin putih nan indah, ia betul-betul telah mempersiapkan diri untuk melaksanakan pernikahannya. Saat itu adzan isya’ berkumandang. Ia sadar bahwa wudhunya telah batal”
Ia berkata kepada ibunya : “ibu, aku mau berwudhu dan shalat isya’ “
Kemudian ibunya terkejut: “apa kamu sudah gila? Para tamu sudah menunggumu untuk melihatmu, bagaimana dengan make-up mu? Semua akan terhapus habis oleh air”
Ibunya menegaskan, “aku ini ibumu, jangan shalat sekarang! Demi Allah, jika kamu berwudhu sekarang ibu akan marah padamu!”
Kemudian sang pengantin menjawab: “Demi Allah, aku tidak akan pergi dari ruangan ini, hingga saku shalat ibu. Ibu harus tahu bahwa tidak ada kepatuhan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Allah”.
Jawab ibu :” apa yang akan dikatakan tamu-tamu tentang dirimu ketika kamu tampil dalam acara pernikahanmu tanpa make-up? Kamu pasti tidak terlihat cantik di mata mereka!”
Sang pengantin menjawab penuh dengan senyuman: “apakah ibu takut karena aku tidak terlihat cantik di mata manusia? Lalu bagaimana dengan Allah? Yang aku takuti adalah sebab kehilangan shalat, aku tidak tampak cantik di mata Allah.’’
Kemudian sang pengantin ini tetap mengambil air wudhu, hingga seluruh make-upnya hilang terhapus oleh air wudhu. Akan tetapi, ia tak bermasalah dengan apa yang sudah di lakukan. Karena baginya kepatuhan kepada sang Pencipta adalah nomor satu.
Lalu sang pengantin ini memulai shalat isya’. Pada saat ia bersujud dalam shalatnya, ternyata sujudnya merupakan sujud terakhir. Pengantin wanita ini telah meninggal dunia menghadap sang Pencipta dalam keadaan bersujud dalam shalatnya. Subhanallah, sungguh akhir yang indah. Ia meninggal dalam keadaan Khusnul Khotimah.
Lantas Syaikh Abdul Muhsin Al-Ahmad menutup cerita itu dengan mengatakan Betapa akhir yang luar biasa bagi seorang muslimah yang teguh untuk mematuhi Tuhannya. Ia telah menjadikan Allah dan ketaatan kepada-Nya sebagai prioritas pertama.