Benarkah Tinggi Nabi Adam AS Mencapai 30 Meter?




Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan untuk menjadi pemimpin di bumi. Ia dikeluarkan dari surga bersama Siti Hawa karena melanggar perintah Allah SWT untuk tidak memakan buah khuldi. Akhirnya keduanya diturunkan ke dunia untuk menjalani kehidupan seperti biasa, dan melahirkan keturunan. Sebagai manusia pertama, sosok Nabi Adam tentu sangat membuat penasaran manusia yang ada sekarang.

Namun tidak banyak literatur tentang gambaran sosok makhuk yang sudah membuat iri golongan malaikat dan iblis ini. Hanya sedikit fakta tentang bagaimana gambaran suami dari Siti Hawa tersebut. Salah satunya tentang tinggi badannya yang mencapai 60  hasta, setara dengan 90 kaki atau sekitar 30 meter. Hal ini tentu sangat berbeda jika dibandingkan dengan tinggi manusia saat ini yang rata-rata hanya 1,5 meter.

Tinggi Nabi Adam dijelaskan Nabi Muhammad SAW dalam hadist shahih riwayat Al-Bukhari. Nabi kala itu menjelaskan siapa saja golongan yang akan masuk ke surga. Dalam hadist ini Nabi mengungkapkan tentang Nabi Adam yang memiliki tinggi 60 hasta sehingga terlihat seperti menjulang ke langit.

“Sesungguhnya rombongan pertama yang masuk surga seperti rembulan yang bersinar di malam purnama, kemudian rombongan berikutnya seperti bintang yang paling terang di langit, mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak membuang ludah, tidak beringus….istri-istri mereka adalah para bidadari, mereka semua dalam satu perangai, rupa mereka semua seperti rupa ayah mereka Nabi Adam, yang tingginya 60 hasta menjulang ke langit” (HR Al-Bukhari)

Selain penjelasan di atas, dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda bahwa Allah SWT menciptakan Nabi Adam dengan 60 hasta. Sabda Rasulullah SAW tersebut memiliki arti sebagai berikut.

“Allah telah menjadikan Adam dengan ketinggian 60 hasta kemudian (Allah) berfirman: Pergilah dan memberi salamlah kepada para malaikat itu, dan dengarkanlah mereka memberi hormat kepada engkau. Itulah kehormatan engkau dan keturunan engkau, lalu (Adam) mengucapkan: Assalamu ‘alaikum, maka (para malaikat) mengucapkan assalamu alaika wa rahmatullah, (para malaikat) menambahkan: warahmatullah, maka setiap orang yang masuk surga serupa dengan Adam (dalam hal perawakan/postur dan gambaran), dan manusia itu senantiasa bertambah kecil sampai sekarang”. (HR Al-Bukhari).

Manusia tertinggi di dunia yang tercatat dalam Guinness Book of Record  bernama Sultan Kösen, asal Turki dengan tinggi mencapai 2,465 meter. Sementara tinggi manusia dewasa pada umumnya hanya mencapai 1,5 meter. Hal ini tentu sangat jauh berbeda jika dibandingkan dengan tinggi Nabi Adam yang mencapai 20 kali lipat tinggi manusia saat ini. 

Hal ini diperkuat dengan penelitian biologist dari dari Hebrew University, Dr. Shlomi Lesser. Dalam jurnal yang berjudul Ha-Mada Ha-Yisraeli B’Angleet V’Ivreet, Dr. Shlomi menyatakan, jika tinggi manusia rata-rata seperti saat ini, maka tinggi leluhur manusia dahulu seharusnya 90 kaki.

Pasalnya manusia mengalami penyusutan ukuran badan yang disebut dengan genetic bottleneck. Seandainya tidak ada terobosan di bidang gizi pada abad ke 17 dan 18, niscaya manusia yang ada sekarang lebih pendek lagi dari tinggi rata-rata sekarang ini.