Ternyata Ini Lho Penyebab 717 Jamaah Tewas Saat Tragedi Mina

Situasi padat menuju lokasi lempar jumroh

Dunia dan umat Islam di Bumi kembali berduka. Belum kering air mata usai insiden jatuhnya alat berat crane di Masjidil Haram, pada Kamis (24/9) kemarin, musibah maut lagi-lagi dialami para jamaah. Kali ini kejadian mengerikan itu terjadi di kawasan Mina saat sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia menjalankan ritual lempar jumroh.
Karena saling berdesak-desakan, banyak jamaah haji yang sudah berusia manula terinjak-injak sehingga tewas di tempat. Sejauh ini ada sekitar 717 jamaah haji yang mayoritas berasal dari Mesir dan Afrika menjadi korban jiwa dari insiden yang terjadi di jalan Arab 204. Jalan Arab 204 sendiri adalah salah satu rute menuju Jamarat tempat jamaah haji melempar batu saat ritual jumroh di Ula dan Wusta.
Tentu kamu bertanya-tanya, bagaimana insiden mengerikan itu terjadi? Rupanya keinginan setiap jamaah yang mau mengejar waktu terbaik melempar jumroh diduga sebagai pemicunya. Saat itu jutaan jamaah bergerak menuju Jamarat sekitar pukul 07.00. Situasi sangatlah padat karena waktu itu disebut-sebut paling pas untuk melempar jumroh sehingga diminati jamaah haji.
Seperti ini kondisi saat lempar jumroh di Jamarat © thenewstribe.com
Seperti ini kondisi saat lempar jumroh di Jamarat © thenewstribe.com
"Saat kondisi padat, sekelompok jamaah paling depan tiba-tiba berhenti. Terjadi penumpukan berujung desak-desakan. Beberapa jamaah jatuh dari jembatan di tengah jalur 204 sehingga muncul kepanikan massal. Saat saling dorong dan injak itulah banyak perempuan dan orang tua jadi korban," ungkap Arsyad Hidayat, Kepala Daerah Kerja Mekkah, seperti dilansir Merdeka.
Arsyad melanjutkan bahwa kemungkinan jamaah Indonesia tidak terlalu besar menjadi korban jiwa. Hal ini dikarenakan pada hari Kamis (24/9) tidak ada jadwal jamaah Indonesia melakukan lempar jumroh. Sehingga besar kemungkinan tiga WNI yang jadi korban karena tersasar.
"Kalau menuju lokasi lempar jumroh, jamaah Indonesia biasanya melewati terowongan Muasyir dan jalan King Fahd. Lagipula Kemenag dan Kemenlu menyepakati jamaah Indonesia dilarang melempar jumroh pada pukul 08.00-11.00 hari Kamis (24/9). Jamaah tanah air akan melempar jumroh pada Jumat (25/9) karena jumlahnya terbesar dibanding negara lain," tutup Arsyad. (mdk/aia)