Kebencian Meningkat, Muslim AS Ini Dipukuli Tanpa Alasan Jelas



Seorang muslim Amerika berdarah Bangladesh, Sarker Haque, 53 tahun, menjadi korban pemukulan seorang pria tidak dikenal. Pemukulan itu terjadi di toko milik dia, Fatima Food Mart yang terletak di 21st Avenue di Astoria, Queens, New York.
Haque tampil dalam sebuah acara televisi dan menceritakan kronologi bagaimana dia diserang oleh seorang pria.
"Dia memukul saya di sini," kata Haque sambil menunjuk ke bagian belakang lehernya. "Saya lalu jatuh di sini," kata dia sambil menunjukkan lokasi dia jatuh di dekat pendingin es krim di dalam Fatima Food Mart.
"Saya lalu bertanya, "Apa yang Anda lakukan? Kenapa Anda? Dia menjawab, "Saya bunuh para muslim," kata Haque.
Kepolisian Astoria segera melacak identitas pelaku dan diketahui bernama Piro Kolvani. Dia telah ditahan dan didakwa melakukan kejahatan karena kebencian, tetapi lantas dibebaskan.
"Dia memukul sebanyak yang dia bisa menggunakan tangan kirinya," terang Haque.
"Dia menarik saya ke sini, lalu menekan saya di sini," lanjut Haque.
Beruntung, aksi pemukulan tersebut terlihat oleh dua orang yang lewat depan toko Haque. Mereka lalu melawan dan menolong Haque sampai polisi tiba.
Haque menjelaskan seorang pria Latin yang menjadi pelanggan setia toko dia mendengar tangisannya dan segera masuk ke dalam toko dan menolongnya.
"Saya mengalami pendarahan saat ini. Dia segera menahan pelaku," ungkap Haque.
Sementara pria lainnya segera menghubungi 911 saat dia melihat insiden itu. Dua orang Samaria itu lalu menyelamatkan pemilik toko yang seorang muslim tersebut.
"Tidak masalah apa warna kulit atau kewarganegaraan Anda. Kita di Amerika. Semua orang datang dari suatu tempat," ungkap Haque.
Serangkaian kebencian terhadap muslim telah meningkat di New York dan bagian utara AS, menyusul teror Paris pada 13 November lalu. Hal ini diperparah oleh kampanye bakal calon presiden AS Donald Trump yang ingin melarang muslim masuk ke AS.
Pada Minggu lalu, seseorang melempar kepala babi busuk dan berdarah ke sebuah masjid di Philadelphia.
Akhir bulan lalu, sekelompok siswa kelas VI di Sekolah Dasar 89 di Bronx, New York berusaha melepas hijab dari seorang gadis. Mereka menyebut gadis itu bagian dari ISIS.
Sumber: moroccoworldnews.com