Meski Hanya Punya Satu Kaki, Dokter Ini Tanpa Pamrih Rawat Pasiennya

Ji Zhengyong dokter yang hanya memiliki satu kaki mengobati pasiennya tanpa pamrih 

Kisah seorang pria yang berprofesi sebagai dokter di Jianxin, Chongqing, China begitu mengharukan dan bisa menjadi inspirasi.
Seperti yang dilansir dari Shanghaiist, Ji Zhengyong dikenal sebagai dokter yang mempunyai dedikasi tinggi dan membantu pasien tanpa pamrih meski memiliki keterbatasan fisik.
Dibantu dengan kruk, dokter yang hanya memiliki satu kaki ini mengunjungi pasien hingga ke rumah mereka. Dedikasi Jo Zhengyong ini menjadi perbincangan hangat para netizen China.
Saat ia berusia 14 tahun, Ji mengalami sebuah kecelakaan mobil yang menyebabkan kakinya harus diamputasi. Kecelakaan ini membuat Ji remaja merasa sedih, kecewa dan menyesal.
Ia bahkan memutuskan untuk berhenti sekolah selama 1 tahun. Beruntung, keluarga dan kerabat selalu mendukungnya dengan penuh. Ji pun melanjutkan sekolahnya.
Ji pun mulai terbiasa beraktivitas dengan menggunakan kruk. Setelah lulus dari Universitas Youzhou, Ji yang mengambil jurusan pengobatan tradisional China ini memutuskan untuk menjadi dokter di kampung halamannya.
Tak peduli cuaca hujan, panas, siang ataupun malam, Ji tetap mengunjungi pasien-pasiennya.
"Pada awalnya saya sering jatuh dan tidak terbiasa berjalan dengan kruk," kenang Ji.
Bekas luka dan memar karena terjatuh ini menjadi motivasi baginya. Ia tidak peduli seberapa serius cedera yang dialaminya, ia harus bisa bangkit karena pasien-pasien membutuhkannya.
Ji sadar,orang sakit akan kesulitan melakukan perjalanan jauh untuk pergi ke klinik atau rumah dokter. Dengan satu kakinya, ia akan berusaha secepat mungkin mendatangi rumah pasien yang memanggil dan membutuhkannya.
Ia memberikan perawatab secara gratis bagi pasien yang kurang mampu. Dokter Ji tidak pernah menuntut pasiennya untuk membayar imbalan atas apa yang ia berikan kepada si pasien.
"Kebanyakan pasien saya sangat miskin dan tidak bisa mendapatkan beberapa jenis obat tertentu. Etika profesional membuat saya tidak bisa melihat mereka menderita," ujarnya.
Setiap bulan ia hanya memiliki penghasilan sekitar 3.000 yuan atau sekitar Rp 6,4 juta.
Dedikasi Ji ini mendapat apresiasi yang tinggi dari warga desa. Penduduk desa menganggapnya sebagai malaikat dan menghormatinya.
Ji pun tidak ingin berpuas diri. Ia terus meningkatkan keterampilan dalam bidang kedokteran. Ia sudah lulus ujian lisensi medis dan melanjutkan pendidikan di Chongqing Medical University.
"Saya hanya melakukan yang harusnya saya lakukan. Saya hanya ingin menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan saya. Saya sudah cukup bahagia dan senang ketika mereka bisa hidup sehat,". (*)