Pengakuan lucu pedagang asongan, lebih takut Satpol PP bukan teroris



Pascaledakan bom dan teror di kawasan Thamrin Jakarta, Kamis (14/1) kemarin, hari ini lokasi bekas insiden tersebut ramai dikunjungi warga. Jefry seorang warga dari Sulawesi Utara sengaja datang dengan Komunitas Bapontar-nya.

"Kami di sini dalam rangka siap melawan teroris. Kami warga Sulawesi merasa turut berduka cita atas korban pengeboman kemarin," kata Jefry di depan Plaza Sarinah, Thamrin, Jakarta, Minggu (17/1).

Datang pukul 07.00 pagi tadi, Jefry bersama belasan rekannya. Mereka kompak memakai pakaian khas Sulawesi disertai Tambor, klewang atau pedang, tombah, dan paruh burung taon.

Serupa dengan Jefry, seorang pedagang kaki lima Nurhamid (36) lebih takut digusur Satpol PP daripada teroris. Seperti biasa sebenarnya pedagang kaki lima tak boleh berjualan di depan Gedung Skyle Building.

"Enggak takut teroris, temannya banyak. Takutnya sama Satpol. Kalau untuk pedagang kecil Satpol PP lebih menakutkan dari teroris kemarin," kata pemuda asli Solo tersebut.

Sementara itu seorang perempuan muda yang selfie di depan karangan bunga mengaku tak takut pula. Dia justru berupaya mengabadikan momentum pasca ledakan.

"Enggak takut, ini ke sini karena penasaran aja," kata Rani. 

Berdasarkan pantauan merdeka.com, Kedai Starbucks Coffe di Gedung Skybule dikelilingi karangan bunga. Selain itu Pos Polisi (Pospol) depan Plaza Sarinah diurut empat sisinya dengan baliho bertuliskan #IndonesiaBerani, #IndonesiaDamai. Ada puluhan Brimob bersenjata laras panjang dan pendek tengah berjaga-jaga di media jalan.