Jangan pernah malas berdoa. Jangan berhenti berdoa. Apa pun yang Anda butuhkan di dunia dan akhirat, sampaikanlah kepada Allah Ta’ala. Pun untuk urusan seremeh garam, meski sebutir, apalagi terkait kebutuhan lain yang lebih besar.
Sebab, semua doa didengar. Semua doa dikabulkan. Allah Ta’ala mustahil berlaku keji terhadap hamba-hamba-Nya. Dalam kisah ini, Anda akan memahami, betapa terkabulnya doa melebihi harapan para pendoa.
Sepasang suami istri, di bulan Ramadhan silam, berkisah tentang kebutuhannya. Satu unit sepeda motor. Gaji keduanya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tapi belum lebih jika harus membeli motor seharga puluhan juta rupiah.
Kepada Allah Ta’ala, mereka memanjatkan doa, menyampaikan kebutuhannya. Kata sang suami kepada istrinya, “Panjatkan doa, ‘Ya Allah, kami butuh kendaraan untuk memudahkan aktivitas kami dalam mencari nafkah dan berjuang di jalan-Mu.’”
Selain itu, sang suami juga berkisah kepada beberapa temannya. Minta didoakan, agar Allah Ta’ala mengabulkan hajatnya itu.
Hingga suatu ketika, ada saudara istri yang berkunjung ke kontrakan mereka. Biasanya, laki-laki baik hati ini datang mengendarai mobil. Tapi kali itu, dia menaiki sebuah motor yang belum lama dibeli. Warna hitam. Keluaran terbaru.
Satu hari, dua hari, hingga beberapa hari setelahnya, dia dan motornya masih berada di kontrakan pasangan suami-istri ini. Di sebuah sore, sang saudara pergi untuk sebuah urusan, dijemput oleh sopirnya.
Katanya kepada saudara iparnya (sang suami), “Mas, ini kunci motor dan STNK-nya. Nitip dulu. Saya ada urusan. Kalau Mas mau pakai, pakai aja. Tapi jangan boleh kalau dipakai orang lain.”
Dia pergi, lalu kembali beberapa hari setelahnya dengan membawa helm mahal seharga lima ratus ribuan. Katanya berpesan, “Ini helm jangan dipakai yang lain. Mas aja yang pakai.” Bukan hanya helm, lengkap dengan tasnya hingga memudahkan saat dibawa ke mana-mana, agar tidak hilang.
Hingga kini, motor itu digunakan oleh sepasang suami istri yang dahulu memanjatkan doa agar dimudahkan perjalanannya oleh Allah Ta’ala. Meski hanya sebatas pinjaman atau mungkin pemberian, seperti itulah rezeki. Seperti itulah kisah terkabulnya doa. Allah Ta’ala akan memberikan yang terbaik, sesuai dengan ketulusan kita saat memanjatkan doa.
Jika doa Anda belum terkabul, periksa dulu hatinya. Jika sudah lurus, dan tetap belum ada tanda pengabulan doa, berbaik sangkalah, Allah Ta’ala tengah menyiapkan yang lebih baik atau menyimpannya untuk diunduh di akhirat kelak.