Penelitian dari tim ilmuwan Universitas Simon Fraser, Kanada, menemukan adanya hubungan antara jumlah anak dengan tingkat penuaan bilologis pada perempuan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin banyak anak, maka penuaan biologis pada perempuan akan semakin lama.
Dengan kata lain, semakin banyak anak, maka seorang perempuan akan awet muda. Bagaimana bisa? Berikut penjelasan para peneliti itu, sebagaimana dikutip Dream dari lamanstar2.com, Selasa 19 Januari 2016.
Para ilmuwan ini meneliti sejumlah wanita dari sebuah masyarakat di pedesaan. Mereka mendata jumlah anak yang dimiliki oleh para wanita yang dijadikan sampel penelitian tersebut.
Para peneliti kemudian mempelajari telomere perempuan. Telomere merupakan bagian paling ujung DNA yang bentuknya tipis. Bagian ini bisa menunjukkan bagaimana sel-sel menua. Semakin panjang sel, berarti sel itu bisa semakin berumur panjang. DNA-DNA itu dikumpulkan lagi tiga belas tahun kemudian.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa wanita yang melahirkan lebih banyak anak, dimana anak mereka masih hidup, memiliki telomere yang lebih panjang. Itu artinya, perempuan dengan anak lebih banyak, kemungkinan besar mengalami proses penuaan yang lebih lama.
Hasil ini sangat mengejutkan para ilmuwan, sebab bertentangan dengan teori umum yang menyebut memiliki lebih banyak anak berarti mempercepat penuaan biologis perempuan. Teori umum yang selama ini diyakini banyak orang itu ternyata tidak benar, setidaknya menurut hasil penelitian ini.
Para peneliti menyebut hasil penelitian ini dapat dijelaskan oleh dua faktor. Pertama, para perempuan dari komunitas yang diteliti itu mendapat dukungan sosial dari teman dan keluarga. Sehingga memungkinkan tubuh mereka mencurahkan lebih banyak energi untuk menjaga dan memelihara jaringan tubuh. Sehingga memperlambat proses penuaan biologis.
Meski demikian, tingkat dukungan sosial yang diterima oleh perempuan yang diteliti ini belum tentu diterima oleh wanita pada masyarakat atau kebudayaan di tempat lainnya.
Sementara, faktor kedua dapat dijelaskan oleh estrogen, hormon seks utama kaum perempuan, yang memiliki efek antioksidan yang kuat pada tubuh.
Kadar estrogen meningkat secara signifikan selama kehamilan, menyebabkan para peneliti percaya bahwa itu berkat efek antioksidan, estrogen dapat melindungi sel-sel ibu terhadap pemendekan telomere.